Rabu, 23 Juni 2010

Marco Susilo (915069004) / Tugas Kapita Selekta






DRUGS is YOUR BRAIN DAMAGE!!

Nama : Gita Hasian Hutapea

Nim : 915070088

Topik : Peduli terhadap masa depan otak-mu




Bagi para pengguna narkotika, mungkin tidak menyadari kalau akibat memakai narkoba akan menghancurkan kerja otaknya. Pemakaian narkoba sangat mempengaruhi kerja otak yang berfungsi sebagai pusat kendali tubuh dan mempengaruhi seluruh fungsi tubuh. Karena bekerja pada otak, narkoba mengubah suasana perasaan, cara berpikir, kesadaran dan perilaku pemakainya. Itulah sebabnya narkoba disebut zat psikoaktif.

Salah satu jenis narkoba yang sangat digandrungi oleh para remaja sekarang ini ada jenis “ecstasy”, dimana jenis narkoba ini mudah di dapat khususnya di tempat-tempat hiburan malam yang banyak dikunjungi oleh para remaja. Bukan suatu hal yang tabu lagi bagi para pengguna “ecstasy” untuk mengkonsumsinya dalam jumlah yang tidak sedikit. Biasanya bagi para remaja yang suka akan dunia malam mudah untuk mencobanya walaupun hanya sekedar keingintahuan atau rasa penasaran akan efek dari “ecstasy” tersebut. Tetapi pengaruh dari narkoba ini bisa menjadikan pemakainya beralih kepada suatu ketergantungan yang fatal.

Yang terjadi pada ketergantungan adalah semacam pembelajaran sel-sel otak pada pusat kenikmatan. Jika mengonsumsi narkoba, otak membaca tanggapan orang itu. Jika merasa nyaman, otak mengeluarkan neurotransmitter dopamin dan akan memberikan kesan menyenangkan. Jika memakai narkoba lagi, orang kembali merasa nikmat seolah-olah kebutuhan batinnya terpuaskan. Otak akan merekamnya sebagai sesuatu yang harus dicari sebagai prioritas sebab menyenangkan. Akibatnya, otak membuat program salah, seolah-olah orang itu memerlukannya sebagai kebutuhan pokok. Terjadi kecanduan atau ketergantungan.

Ecstasy sendiri sifat stimulannya membuat pengguna terus bersemangat tinggi, gembira, ingin gerak terus. Meskipun menimbulkan pengaruh merangsang, tetapi tidak timbulkan efek positif bagi fungsi seksual. Ecstasy meningkatkan pelepasan neurotransmitter dopamin di dalam otak, yang kemudian merangsang perilaku seksual dan bisa mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk mengontrol perilaku seksual. Pengguna jadi berani melakukan hubungan seks tanpa pikirkan resiko yang mungkin terjadi.

Pada dasarnya para pengguna narkoba ini awalnya hanya ingin merasakan suatu kenikmatan sesaat yang membuat mereka merasa bahagia, tetapi di balik kesenangan yang mereka dapat ada banyak sekali resiko atau akibat fatal. Pengetahuan tentang akibat dari barang-barang narkotika ini ada baiknya di sebar luaskan kepada para remaja-remaja sejak dini demi pencegahan awal. Marilah kita sama-sama mendukung program anti narkoba, demi masa depan bangsa Indonesia.

TUGAS UAS INDIVIDU MELINA FITRI

Narkoba dan Bahaya Pemakaiannya di Kalangan Remaja

Oleh :
Melina Fitri Sugianti
915070140



Menurut saya perhatian orang tua itu memang sangat penting peranannya bagi pembentukkan karakter seorang remaja. Karena di masa remaja ini adalah masa dimana kita sedang mencari jati diri. mencari mana yang benar dan mana yang salah. Apalagi di dunia yang semakin mengglobal ini, dimana dunia membuat kita begitu sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Bimbingan orang tua dan guru sangat penting sekali untuk mengarahkan ke arah yang positif. Dan memberi tahu mana yang sesungguhnya benar dan salah. Tanpa bimbingan yang baik, takutnya remaja akan menuju pergaulan yang salah dan akhirnya beresiko bergaul dengan narkoba.


Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :

• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.


Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:

• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.

Jenis Narkoba menurut efeknya

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:

1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.

3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Penyalahgunaan Narkoba

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:

  1. coba-coba
  2. senang-senang
  3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
  4. penyalahgunaan
  5. ketergantungan

Dampak penyalahgunaan Narkoba

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah

3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur

6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual

7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya

9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

Dampak Psikis:

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Bahaya bagi Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Apa yang masih bisa dilakukan?

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

Selasa, 22 Juni 2010

TUGAS INDIVIDU UAS YESICA ADITYAGRAHA

STOP MEROKOK SEKARANG ATAU ROKOK AKAN MEMBUNUHMU

Oleh :
Yesica Adityagraha
915070122
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Tarumanagara
Jakarta



Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan kecanduan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan efisema.

MEROKOK mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.

ASAP rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula problem di bidang ekonomi. Di negara industri maju, kini terdapat kecenderungan berhenti merokok, sedangkan di negara berkembang, khususnya Indonesia, malah cenderung timbul peningkatan kebiasaan merokok.

Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.

Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.


Bahaya bagi Perokok Pasif

Bila orang sakit akibat perilaku hidup yang kurang sehat, itu adalah suatu hal yang wajar. Tapi bagaimana untuk orang yang sakit, akibat dari perbuatan orang lain? Memang suatu hal yang tidak adil. Demikian yang terjadi bagi orang yang terpaksa harus menghirup asap rokok dari orang-orang sekelilingnya yang merokok.

Penyakit yang dapat diderita perokok pasif ini tidak lebih baik dari perokok aktif. Mereka menjadi mudah menderita kanker, penyakit jantung, paru dan penyakit lainnya yang mematikan. Mereka yang dikelilingi oleh asap rokok akan lebih cepat meninggal dibanding mereka yang hidup dengan udara bersih. Dan angka kematiannya meningkat 15% lebih tinggi.

Dari penelitian terhadap 1.263 pasien kanker paru-paru yang tidak pernah merokok, terlihat bahwa mereka yang menjadi perokok pasif di rumah akan meningkatkan risiko kanker paru-paru hingga 18%. Bila hal ini terjadi dalam waktu yang lama, 30 tahun lebih, risikonya meningkat menjadi 23%. Bila menjadi perokok pasif di lingkungan kerja atau kehidupan sosial, risiko kanker paru-paru akan meningkat menjadi 16% sedang bila berlangsung lama, hingga 20 tahun lebih, akan meningkat lagi risikonya menjadi 27%.

Asap rokok diketahui telah mengandung sekitar 4.000 bahan kimiawi, dimana 60 diantaranya diketahui dapat menyebabkan kanker. Pemerintah Amerika sendiri memperkirakan bahwa setiap tahunnya terjadi 3.000 kematian akibat kanker paru-paru pada mereka yang tidak merokok sebagai akibat menjadi perokok pasif.


Penyakit Yang Bisa Timbul akibat Merokok

Dampak positif dari merokok belum ditemukan di dalam sebuah artikel atau opini publik kecuali keuntungan bagi produsen dan pedagangnya. Yang ada adalah himbauan dan seruan dari berbagai pihak untuk menghindari yang namanya rokok. Namun demikian, sampai hari ini, meskipun sudah banyak himbauan dan peringatan akan bahaya merokok, tetapi tetap saja banyak orang di muka bumi ini yang merokok.

Padahal, semua orang tahu bahwa dampak negatif dari merokok sangat banyak dan beragam bagi kesehatan tubuh manusia. Seperti kandungan tar, nikotin, zat, dan gas kimia dalam rokok sudah menjadi rahasia umum berpotensi membenihkan sekian penyakit. Di bungkusnya saja sudah ada peringatan.

Di pasaran saat ini banyak juga ditemui rokok yang mengklaim produknya memiliki kandungan tar dan nikotin lebih rendah. Tetapi tetap saja gas yang ditimbulkan sebagai efek samping merokok berpotensi membahayakan bagi si perokok (aktif) dan bagi orang di sekitarnya (pasif).

Menurut penelitian ada 10 tipe kanker yang disebabkan oleh rokok. Selain itu disebutkan juga bahwa pria perokok akan meninggal 13,2 tahun lebih muda dibandingkan yang bukan perokok sedangkan wanita perokok meninggal 14,5 tahun lebih muda.

Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, pita suara, dan esofagus. Wanita perokok memiliki kemungkinan 13 kali lebih tinggi kena kanker paru paru dibanding yang tidak merokok. Sedangkan pria perokok 23 kali lebih tinggi terkena kanker paru paru dibanding yang tidak merokok.

Kanker perut dan lambung, kanker ginjal, kanker pankreas, bila fatal dapat menyebabkan diabetes mellitus, kencing manis, kanker leher rahim, kanker darah atau leukemia.

Perokok berisiko 3 kali lebih tinggi menderita katarak yang dapat menyebabkan kebutaan. Rokok dapat menjadi penyebab utama terjadinya stroke dan kerusakan otak. Perokok berisiko 10 kali lebih tinggi menderita periodontitis (gusi terbakar yang mengarah ke infeksi) sehingga dapat merusak jaringan halus dari tulang.

Dampak lainnya dapat terjadi pneumonia, bronchitis, asma, batuk kronis, gagal jantung, serangan jantung, hipertensi, dan stroke. Kemandulan, bayi lahir prematur, bayi lahir berat badan kurang (BBLR), dan gangguan pernapasan.

Untuk mencegah dampak buruk dari masuk dan tertimbunnya bahan berbahaya rokok ke dalam saluran pernapasan, sebaiknya perokok mengonsumsi sumber-sumber klorofil dan antioksidan secara teratur. Tidak lupa tentunya saran yang paling tepat adalah mulai berubah, mengurangi, dan menghilangkan kebiasaan hidup yang kurang baik seperti merokok.

Selain perokok, di negeri kita tercinta ini jumlah perokok pasif ternyata sangat banyak. Survei sosial ekonomi nasional tahun 2001 menunjukkan, 91,8 persen penduduk mengaku merokok di rumah ketika sedang bersama keluarganya. Akibatnya, 97,5 juta orang dengan mudah mengisap asap rokok di rumah. Dari jumlah itu, 43 juta diantaranya adalah bayi hingga anak-anak berusia 14 tahun.

Merokok merupakan perilaku adiksi yang telah mewabah secara global dan endemis di Indonesia. Ini menjadikan masalah bersama yang perlu ditanggulangi.

Sebagian besar keluarga di Indonesia mempunyai anggota keluarga yang pernah atau sedang menjadi perokok aktif. Bila perilaku merokok menjadi adiktif pada salah satu anggota keluarga, maka anggota keluarga yang lain akan terkena dampak buruknya, termasuk janin yang masih di dalam kandungan.

Karena itu, jika Anda seorang perokok, maka berhenti merokok merupakan langkah yang sangat terpuji. Ini artinya, Anda tak hanya menyayangi diri Anda sendiri, tapi juga menyayangi sesama. Memang, tidak mudah bagi orang yang sudah kecanduan rokok untuk menghentikan kebiasaan buruk ini. Banyak kalangan sampai hari ini tidak pernah patah arang untuk mengingatkan orang agar menghindari rokok.


STRATEGI BERHENTI MEROKOK

Berikut ini strategi-strategi yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok:

1. Rencanakan waktu berhenti

Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari berhenti merokok itu, anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.

2. Obat-obatan

Obat membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok sampai efek terburuk terlewati. Anda mempunyai pilihan obat baik berdasarkan resep dokter maupun obat over-the-counter (tanpa resep dokter). Diskusikan pilihan tersebut dengan dokter anda.

3. Bantu diri anda sendiri

Dalam merencanakan dan menjaga keinginan anda untuk berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya seperti American Cancer Society, American Lung Association, Centers for Disease Control and Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia ,Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok. Bantulah diri anda dengan informasi yang meyakinkan anda untuk menjauh dari rokok setelah berhenti merokok.

4. Kelompok pendukung

Entah anda bertemu secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok.

5. Konseling

Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog, perawat atau konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi anda untuk berhenti merokok dan cara-cara untuk mengatasinya.

6. Cold turkey

Merupakan strategi dengan langsung berhenti merokok. Jika anda memilih cold turkey maka anda akan mengalami gejala-gejala putus rokok, seperti semua orang yang berhenti merokok seperti tidak sabar (restlessness), nafsu makan bertambah, mudah tersinggung.

Disarankan agar anda mencari bantuan saat anda berhenti merokok, baik itu berupa dukungan ataupun pengobatan.

7. Olahraga

Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah setelah anda berhenti merokok.

8. Ajak Sahabat/Keluarga Anda

Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu mereka jika anda mengalami masa-masa yang sulit.

9. Terapi alternatif

Beberapa perokok mencoba metode hipnotis atau akupuntur untuk membantu mereka berhenti merokok, meskipun tidak banyak yang terbukti berhasil. Namun, bila metode tersebut membuat anda berhenti merokok, berarti metode tersebut cocok dengan anda.

Untuk berhenti merokok, anda membutuhkan pendekatan personal. Apa yang berhasil untuk orang lain belum tentu berhasil pada anda

Pada awalnya berhenti merokok membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Jangan kaget bila ada tanda-tanda seperti mudah marah, sulit mengendalikan perasaan, kurang konsentrasi, gelisah, sulit tidur, batuk, penurunan denyut nadi, serta nafsu makan bertambah. Fase ini disebut fase withdrawal. Akan hilang sendiri setelah tiga sampai empat minggu.

Modalitas Dalam Berkomunikasi

Oleh : Bapak Dr. Sidharta, S.H., M.Hum.


Anggota kelompok :

Yesica Adityagraha 915070122

Gita Hasian Hutapea 915070088

Melina Fitri Sugianti 915070140


Modal tidak hanya di perlukan ketika kita akan memulai suatu usaha, tetapi dalam berkomunikasi juga dibutuhkan modal. Modal itu antara lain ialah Rasio, Indra, Intuisi, Emosi dan Persepsi.


Sebagai contoh. Ada 2 kursi yang berbeda di depan kita, satu kursi terbuat dari kayu dan kursi yang satu nya lagi terbuat dari besi namun mempunyai bantalan sofa di tempat duduknya. Bagaimana anda bisa mengatakan bahwa kursi yang mempunyai bantalan sofa lebih nyaman untuk di duduki daripada kursi yang satunya lagi jika anda tidak mempunyai emosi. Namun anda bisa saja mengatakan hal tersebut dengan menggunakan indra yang ada (kulit/perasaan).


Indra bersifat induktif, sedangkan rasio bersifat deduktif. Namun intuisi tidak keduanya, intuisi itu tidak disadari, dapat datang secara tiba-tiba (terjadi di alam bawah sadar),intuisi bisa berupa perasaan tidak tenang, dan intuisi bisa kita rasakan jika kita mempunyai kemampuan mengamati.

Intuisi

- II intuisi pada manusia tidak sama seperti instink pada hewan

u intuisi pada manusia tidak sepenuhnya dating secara kodrati, tetapi harus diupayakan.

intuisi manusia muncul dari informasi yang kaya, hasil dari pengamatan mendalam & tersimpan dalam alam bawah sadar.

Rasio

Hewan yang mempunyai rasio paling hebat ialah lebah madu. Mungkin anda semua heran. Saya juga baru mengetahuinya dan itu sangat mengejutkan.

Lebah mengumpulkan madunya dalam sebuah kantung. Kantung untuk menyimpan madu berbentuk heksagonal, namun mengapa bentuk heksagonal yang dipilih?Kemudian akhirnya diketahui bahwa untuk mendapatkan kapasitas yang besar dengan menggunakan bahan yang sedikit ialah dengan membuat dinding berbentuk heksagonal, dan ahli matematika menyadari bahwa dari semua bentuk geometris tersebut, yang memiliki keliling paling kecil adalah heksagonal.


Dan “mengapa sudut kemiringan dibuat tiga belas derajat?” ini dibuat untuk mencegah madu agar tidak mengalir keluar dan tumpah.

Siapa yang mengajari lebah sehingga ia bisa mempunyai kemampuan seperti itu? Semua kembali lagi kepada Sang Pencipta, hanya Ia yang menciptakan setiap makhluk hidup dengan kelebihan masing-masing.


Persepsi

Kita pasti tidak dapat menghitung berapa banyak titik hitam yang ada dalam gambar ini. Apa alasannya? Ini di karenakan mata kita cenderung melihat hal yang besar sehingga yang kecil ingin kita generalisirkan. Dalam gambar ini karena warna hitam lebih banyak dan ukurannya lebih besar sehingga setiap kita melihat ke titik putih pun warna hitam itu masih ada.